Senin, 30 November 2009
Sejarah
AC Milan adalah salah satu klub sepakbola terbaik dalam sejarah yang pernah ada. Didirikan tanggal 16 Desember tahun 1899 dengan nama lengkap Milan Cricket and Football Club oleh Alfred Edward yang kemudian menjadi presiden pertama Milan.
Dua dekade pertama dalam sejarah AC Milan berjalan sangat baik. Mereka memenangkan gelar pertama di 1901 melawan Genoa, salah satu tim dari kejuaraan pada waktu itu (di kejuaraan ini terdiri dari 2 regional dan setiap pemenang liga diregional masing-masing diundang untuk bertarung di Playoff, pemenang dari playoff tersebut dinyatakan sebagai juara liga Italia ). Dua gelar selanjutnya direbut pada tahun 1906 dan 1907, korbannya saat itu adalah Juve ditahun 1906 dan Torino bersama Andrea Doria (tim ini kemudian bergabung dengan tim lain dari Genoa membentuk Sampdoria Genoa) pada 1907. Peristiwa penting terjadi di tahun 1908, ketika sebuah malcontents dari klub membentuk sebuah klub bernama Internazionale Milano. Pertandingan pertama Milan Vs Inter berlangsung pada 18 Oktober 1908, Milan unggul 2-1. Kemudian kejuaraan selanjutnya terputus akibat Perang Dunia. Ketika Federal Cup (Liga Italia) dimainkan kembali, Milan kembali memenangkannya.
Pada periode antara dua Perang Dunia tidak ada peristiwa penting yang terjadi, kecuali pembentukan Girone Unico (sekarang dikenal dengan Serie A) pada tahun 1929. Pada akhir kompetisi ini Milan menepati posisi 3 di klasemen. Hal ini dianggap sebagai salah satu dari dua periode kelam AC Milan.
Periode berikutnya dalam sejarah Klub, skuad Milan dihuni oleh tiga pemain Swedia (GunnarGren, Gunnar Nordahl dan Nils Lledholm) membentuk trio GreNoLi. PSSI Italia mengijinkan maksimal 5 pemain asing untuk tiap-tiap klub . Nordahl menjadi pencetak gol terbaik yang pernah dimiliki oleh Milan , mencetak 210 gol dalam 257 pertandingan, rata-rata 0,81 gol setiap pertandingan. Dua pemain yang lain bermain sebagai midfielders. Dengan ini trio, AC Milan selanjutnya memenangkan empat Scudetto's.
Pada akhir 50-an tiga pemain besar bergabung dengan AC Milan. Salah satunya adalah Gianni Rivera didatangkan dengan jumlah uang yang besar pada saat itu $ 200,000 dari Alessandria. Sedangkan dua lainnya adalah striker Jose Altafini dari brazil dan midfielder Schiaffino dari uruguay.
Salah satu periode terbesar dalam sejarah Milan dimulai pada awal 60's dengan pembelian Gianni Rivera. Rivera bersinar di final Piala Champions tahun 1963 melawan Benfica Lisabona , pertandingan fantastis yang diakhiri dengan kemenangan Milan 2-1, dua gol milan disumbangkan Jose Altafini. Pada tahun 1968 AC Milan memenangkan Scudetto dan Piala Winners. Tahun berikutnya AC Milan memenangkan Piala Champions kedua mereka dalam sejarah, menghempaskan Ajax Amsterdam dengan skor 4-1. Ditahun ini juga Gianni Rivera memenangkan European Footballer of the Year award. Sampai pertengahan 70's AC Milan menjadi tim Italia paling sukses, memenangkan Piala Winners, menjadi finalis di Piala Winners yang lain dan meraih tiga Italia cup. Sesuatu hal yang buruk ketika Milan tidak memenangkan satu titel pun dan karir Rivera pun berakhir. Ini merupakan awal periode gelap dalam sejarah AC Milan.
Sekarang kita berbicara tentang periode gelap dalam sejarah AC Milan, meskipun meraih PialaItalia pada 1977 dan Scudetto pada tahun 1979. Pada akhir musim 1980 terjadi skandal taruhan. Dalam hal ini terlibat dua pemain Milan dan Presiden Felice Kolombo. Karena keterlibatan mereka, klub di degradasi ke seri B. Bagian terbaik dari yang terburuk dalam periode ini adalah kehadiran talenta berbakat Franco Baresi . Petualangan di seri B hanya berlangsung satu musim kompetisi dan AC Milan yang kembali di Serie A. Mereka terdegradasi sekali lagi untuk terakhir kalinya, dan pada tahun kedua di Serie B, Milan meraih posisi pertama dan selanjutnya promosi ke Serie A. Ini adalah akhir dari periode gelap AC Milan sebelumSilvio Berlusconi membeli tim ini.
Presiden yang baru membawa mendatangkan pemain baru di Milan. Mereka adalah Roberto Donadoni, "the youngster" Paolo Maldini dan tiga Dutchmen (Marco van Basten, Frank Rijkaarddan Ruud Gullit). Pelatih baru pun didatangkan adalah midfielder Milan pada era 50-an, Nils Liedholm. Karir kepelatihan Liedholm's tidak berlangsung lama dan ia digantikan olehAriggo Sacchi. Bersama Sacchi Milan meraih gelar di tahun 1987. Sebuah era baru-pun dimulai. Walaupun Sacchi hanya meraih sekali scudetto, di Eropa dia meraih dua Piala Champions dan dua piala Intercontinental. Sacchi akhirnya hengkang dari Milan setelah berseteru dengan sang superstar Belanda Marco van Basten. Akhirnya tahun 1992 Milan mendatangkan pelatih baru yaitu Fabio Capello. Dia memenangkan empat gelar Serie A dalam kurun waktu lima tahun dan yang fantastis musim 1992, Milan tidak pernah mengalami kekalahan selama satu musim kompetisi. Pada final Liga Champion tahun 1993, Milan kalah melawan Olimpique Marseille dengan skor 1-0. Tahun berikutnya mereka memenangkan final Liga Champion dengan menghempaskan FC Barcelona 4-0 FC. Pemain terbaik pada pertandingan itu adalah Dejan Savićević. Setelah masa-masa kejayaannya bersama Milan, Capello hengkang ke Real Madrid dan serangkaian pelatih datang diantaranya: Oscar Washington Tabarez, Sacchi (kali kedua), Capello (kali kedua), Zaccheroni (Zac) dan Fatih Terim. Zac memenangkan gelar pada musim 1999 dengan 10 pertandingan pada akhir kompetisi yang menegangkan dan berhasil mengambil alih pimpinan klasemen dari lazio.
Pada musim 2000, Milan meraih posisi ke 3 di klasemen setelah Lazio dan Juventus. Striker terbaik AC Milan pada saat itu Andriy Shevchenkoberhasil menjadi top skor dengan 26 gol pada musim pertamanya bersama Milan.
Karena surut gelar, kemudian diganti oleh mantan pemain top Milan Carlo Anceloti. Anceloti membawa Milan meraih trofi liga champion musim 2002/2003. Milan terakhir kali menjuarai liga italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan Andriy Shevhenko sebagai top skor.
Pada Musim 2006/2007, Milan tersandung masalah calciopoli yang mengakibatkan Milan harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu pada musim itu pula, Milan berhasil menjuarai trofi liga champion berkat 2 gol yang di sumbangkan Filippo Inzaghi. Milan menang 2-1 sekaligus menghantarkan Kaka menjadi pemain terbaik eropa dan dunia. Selanjutnya Milan mendatangkan Ronaldo dari Real Madrid. Milan musim 2008/2009 harus bermain dikompetisi Piala UEFA karena hanya perhasil menduduki peringkat lima di akhir musim kompetisi. Untuk menperbaiki performa di musim berikutnya , Milan mendatangkan sejumlah pemain baru diantaranya "si bebek" Pato, Mathieu Flamini, Gianluca Zambrota,Ronaldinho, Sanderos, "Spicy Boy" David Beckham dengan status pinjaman dari klub Amerika Serikat LA Galaxi.
Dengan pemain-pemain baru, para Milanisti berharap kejayaan Milan kembali sepeti dulu.
Senin, 23 November 2009
Fans Milan Inginkan Balote
Suporter AC Milan berharap Rossoneri merekrut striker Inter Milan Mario Balotelli. Keinginan tersebut sebagai bentuk respon dan simpati suporter terhadap Balotelli yang mengakui dirinya sebagai fans Milan. Apalagi, Balotelli dikabarkan berselisih dengan pelatih Jose Mourinho.
Pernyataan striker berusia 19 ini disampaikannya di hadapan kelompok anak yang memiliki kekurangan fisik di Istituto Don Gnocchi, pekan lalu.
Adiknya menilai Balotelli hanya bercanda saat mengatakan sebagai suporter Milan. Namun, Balotelli tegaskan sejak kecil ia memang sudah menjadi penggemar Milan.
Saat MilanNews melakukan poling terhadap fans terkait kemungkinan merekrut Balotelli, hasilnya lebih dari separuh menyatakan setuju.
Tercatat 72 persen responden ingin menyaksikan Balotelli berada di Milanello dan bukan di Appiano Gentile. Sementara, 61 persen menyatakan dia akan membentuk duet luar biasa bersama Alexandre Pato.
Dalam saat Milan menjamu Cagliari di pertandingan Serie A Italia di San Siro, suporter membentangkan spanduk bertuliskan, 'Balotelli bagian dari kami'.
Pernyataan striker berusia 19 ini disampaikannya di hadapan kelompok anak yang memiliki kekurangan fisik di Istituto Don Gnocchi, pekan lalu.
Adiknya menilai Balotelli hanya bercanda saat mengatakan sebagai suporter Milan. Namun, Balotelli tegaskan sejak kecil ia memang sudah menjadi penggemar Milan.
Saat MilanNews melakukan poling terhadap fans terkait kemungkinan merekrut Balotelli, hasilnya lebih dari separuh menyatakan setuju.
Tercatat 72 persen responden ingin menyaksikan Balotelli berada di Milanello dan bukan di Appiano Gentile. Sementara, 61 persen menyatakan dia akan membentuk duet luar biasa bersama Alexandre Pato.
Dalam saat Milan menjamu Cagliari di pertandingan Serie A Italia di San Siro, suporter membentangkan spanduk bertuliskan, 'Balotelli bagian dari kami'.
Borriello: Jiwa Dan Hatiku Untuk Milan
Striker AC Milan Marco Borriello tak dapat menutupi rasa bahagia saat mencetak gol ke gawang Cagliari. Gol ini menjadi awal, Borriello untuk menorehkan prestasi bersama Milan.
Potensi yang dimilikinya diharapkan dapat membantu Rossoneri menjadi yang terbaik di Serie A. Meski diakuinya, ia butuh terus mengembangkan kemampuan.
"Saya senang dengan pujian. Saya bermain baik dan pantas mencetak gol," kata Borriello kepada Tuttosport.
"Saya yakin saya dapat makin baik di laga berikutnya. Kami satu tim, harus selalu bekerjasama."
"Tapi, saya tak memikirkan gol, melainkan meneruskan permainan bagus. Saya ingin mendapat kepercayaan dari tim dan pelatih. Saya merasa dapat menunjukkan tujuanku dengan memberikan hati dan jiwaku untuk seragam ini."
Potensi yang dimilikinya diharapkan dapat membantu Rossoneri menjadi yang terbaik di Serie A. Meski diakuinya, ia butuh terus mengembangkan kemampuan.
"Saya senang dengan pujian. Saya bermain baik dan pantas mencetak gol," kata Borriello kepada Tuttosport.
"Saya yakin saya dapat makin baik di laga berikutnya. Kami satu tim, harus selalu bekerjasama."
"Tapi, saya tak memikirkan gol, melainkan meneruskan permainan bagus. Saya ingin mendapat kepercayaan dari tim dan pelatih. Saya merasa dapat menunjukkan tujuanku dengan memberikan hati dan jiwaku untuk seragam ini."
Galliani: Pato Ke Inter? Pato Yang Mana?
Wakil presiden AC Milan, Adriano Galliani, hanya tertawa ketika diajak berbicara mengenai kemungkinan Alexandre Pato memperkuat Inter Milan di masa mendatang.
Sebelumnya, Jose Mourinho, pelatih Inter, menyatakan Pato merupakan penggemar sejati Inter. Ucapan Mourinho ini untuk menjawab ‘deklarasi’ yang dikeluarkan Mario Balotelli beberapa waktu lalu mengenai dirinya merupakan fans Milan.
“Pato ke seberang [Inter]? Mungkin saja. Karena dia [Pato] bermain untuk Internacional de Porto Alegre,” canda Galliani sambil tersenyum dilansir Tribalfootball.
“Balotelli ke Milan? Dia telah mengatakan hal yang normal. Setiap pemain pasti mempunyai tim favorit ketika mereka masih kanak-kanak. Jadi tidak ada yang salah dengan ucapan dia.”
Sebelumnya, Jose Mourinho, pelatih Inter, menyatakan Pato merupakan penggemar sejati Inter. Ucapan Mourinho ini untuk menjawab ‘deklarasi’ yang dikeluarkan Mario Balotelli beberapa waktu lalu mengenai dirinya merupakan fans Milan.
“Pato ke seberang [Inter]? Mungkin saja. Karena dia [Pato] bermain untuk Internacional de Porto Alegre,” canda Galliani sambil tersenyum dilansir Tribalfootball.
“Balotelli ke Milan? Dia telah mengatakan hal yang normal. Setiap pemain pasti mempunyai tim favorit ketika mereka masih kanak-kanak. Jadi tidak ada yang salah dengan ucapan dia.”
Gattuso Tetap Berkomitmen Pada Milan
Gelandang Gennaro 'Rino' Gattuso tidak akan meninggalkan AC Milan. Meski ia harus dikorbankan karena sistem 4-2-3-1 yang dimainkan pelatih Leonardo, gelandang berusia 32 ini tetap bertahan di San Siro. Bantahan tersebut disampaikan pimpinan eksekutif klub Adriano Galliani.
"Tidak benar bila 'Rino' datang ke kantor klub dan meminta untuk dilepas. Saat ini ia masih cedera dan dalam proses pemulihan," kata Galliani.
"Sayangnya formasi yang dimainkan memaksa hanya satu dari [Massimo] Ambrosini, [Mathieu] Flamini dan Gattuso yang masuk dalam tim inti," jelasnya.
Perubahan formasi yang dilakukan Leonardo memang membawa dampak luar biasa bagi tim. Performa Milan makin menanjak dan stabil. Terakhir, mereka menaklukkan Cagliari 4-3.
Hanya, formasi tersebut membuat Gattuso tersingkir. Buntutnya, ia dikabarkan ingin hengkang dari Milan. Namun Galliani tegaskan pemainnya tetap memiliki komitmen dan tidak akan pergi.
Ronaldinho Temukan Pos Idealnya
Ronaldinho membuktikan kualitasnya sebagai pemain bintang dalam beberapa laga terakhir. Kontribusi positif terakhirnya diberikan saat Milan menang 4-3 atas Cagliari di San Siro, Minggu (22/11) malam.
Pemain asal Brasil itu mengaku puas dengan penampilan dan berterima kasih kepada Leonardo karena sudah memberikan peran dan posisi yang pas untuknya, yang membuatnya mampu mengeluarkan permainan terbaiknya.
"Saya dalam kondisi fisik yang sangat bagus," ungkap Ronaldinho seusai laga.
"Saya bermain di posisi yang pas untuk saya, memiliki peran saya sendiri, peran yang dulu pernah saya miliki saat di Barcelona," paparnya girang.
Leonardo: Kemenangan Ada Di DNA Milan
Milan kembali menuai kemenangan dalam lanjutan Serie A Italia di giornata ke-13, dengan menundukkan Cagliari 4-3 di San Siro, Minggu (22/11) malam WIB.
Tak hanya membawa Milan ke posisi dua klasemen sementara Serie A dengan 25 angka, kemenangan tersebut juga membuat pelatih Leonardo terpuaskan. Selain itu, pelatih Milan itu juga menyatakan terhibur dengan duel kedua tim.
"Saya tak menyangka bakal banyak gol terjadi, tapi saya memperkirakan memang bakal ada pertandingan yang menarik," ungkapnya seusai pertandingan.
"Cagliari tak terkalahkan di empat laga terakhir dan bisa menjaga gawang mereka tak kebobolan dalam tiga laga terakhir. Saya tahu kami harus berhati-hati, tapi pada akhirnya kamilah yang banyak menciptakan peluang mencetak gol," tandas Leonardo.
Menanggapi tentang kemenangan ini dan peluang ke depan, Leonardo tak berani menjanjikan banyak hal.
"Posisi kami tak berubah. Milan harus selalu berpikir bisa meraih sesuatu yang penting. Sekarang kami harus lebih tajam, logis dan mengevaluasi potensi kami di tiap pertandingan. Sulit mengatakan apa yang bisa kami lakukan di musim ini, tapi kemenangan ada di DNA kami," pungkas pelatih Milan itu.
Tak hanya membawa Milan ke posisi dua klasemen sementara Serie A dengan 25 angka, kemenangan tersebut juga membuat pelatih Leonardo terpuaskan. Selain itu, pelatih Milan itu juga menyatakan terhibur dengan duel kedua tim.
"Saya tak menyangka bakal banyak gol terjadi, tapi saya memperkirakan memang bakal ada pertandingan yang menarik," ungkapnya seusai pertandingan.
"Cagliari tak terkalahkan di empat laga terakhir dan bisa menjaga gawang mereka tak kebobolan dalam tiga laga terakhir. Saya tahu kami harus berhati-hati, tapi pada akhirnya kamilah yang banyak menciptakan peluang mencetak gol," tandas Leonardo.
Menanggapi tentang kemenangan ini dan peluang ke depan, Leonardo tak berani menjanjikan banyak hal.
"Posisi kami tak berubah. Milan harus selalu berpikir bisa meraih sesuatu yang penting. Sekarang kami harus lebih tajam, logis dan mengevaluasi potensi kami di tiap pertandingan. Sulit mengatakan apa yang bisa kami lakukan di musim ini, tapi kemenangan ada di DNA kami," pungkas pelatih Milan itu.
Langganan:
Komentar (Atom)







